PEMBENTUKKAN KELOMPOK KERJA (TIM KERJA)
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah
itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga
ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan
membentuk sebuah kelompok. Pembentukan kelompok dilakukan dengan
menentukan kedudukan masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua
atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan
perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan.
Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran
arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha
menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi
penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.
PENGERTIAN KELOMPOK MENURUT BEBERAPA AHLI :
1. Menurut Homans (1950) : kelompok adalah sejumlah individu
berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang
jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi
dengan semua anggota secara langsung.
2. Menurut Merton, kelompok merupakan sekelompok orang yang saling
berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan, sedangkan kolektiva
merupakan orang yang mempunyai rasa solidaritas karena berbagai niai
bersama dan yang telah memiliki rasa kewajiban moral untuk menjalankan
harapan peran.
3. Menurut Achmad S. Ruky, Kelompok adalah sejumlah orang yang
berhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara
psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri
mereka sebagai suatu kelompok.
4. Menurut Muzafer Sherif, Kelompok adalah kesatuan yang terdiri dari
dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang
cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah
terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.
5. Menurut De Vito (1997) : kelompok merupakan sekumpulan individu
yang cukup kecil bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara relatif
mudah. Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa
tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara
mereka. Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang
mengidentifikasi tentang apayang dianggap sebagai perilaku yang
diinginkan bagi semua anggotanya.
KARAKTERISTIK KELOMPOK :
Ada dua karakteristik yang melekat pada suatu kelompok, yaitu norma
dan peran. Yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah tentang norma.
Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang
dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya. Ada tiga kategori
norma kelompok, yaitu norma sosial, prosedural dan tugas. Norma sosial
mengatur hubungan di antara para nggota kelompok. Sedangkan norma
prosedural menguraikan dengan lebih rinci bagaimana kelompok harus
beroperasi, seperti bagaimana suatu kelompok harus membuat keputusan.
KARAKTERISTIK KELOMPOK:
Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri – ciri, yaitu :
1. Terdiri dari 2 orang atau lebih
2. Adanya interaksi yang terus menerus
3. Adanya pengembangan identitas kelompok
4. Adanya norma – norma kelompok
5. Adanya diferensiasi peran
6. Peran yang saling tergantung
7. Produktivitas bertambah atau meningkat
TAHAPAN PEMBENTUKAN KELOMPOK
Salah satu model perkembangan kelompok yang paling banyak digunakan
mengonsumsikan bahwa kelompok-kelompok berkembang melalui lima tahap
perkembangan:
1) Tahap pembentukan (forming) Tahap ini ditandai oleh adanya
ketidakpastian (dan seringkali juga kebingungan) mengenai sasaran,
struktur, dan kepemimpinan kelompok.
2) Tahap konflik (Storming) Tahap konflik dalam perkembangan kelompok
cenderung ditandai adanya konfrontasi. Biasanya merupakan tahap yang
emosional, dimana muncul kompetisi antar anggota kelompok demi
mendapatkan penugasan yang diharapkan dan perselisihan pendapat mengenai
perilaku-perilaku terkait tugas dan tanggung jawab.
3) Tahap pembentukan norma (Norming) Tahap normalisasi ditandai dengan
adanya kinerja kerjasama dan kekompakan. Tahap ini merupakan tahap
dimana kohesivitas kelompok mulai berkembang secara signifikan.
4) Tahap Penunjukkan Kinerja (Performing) Pada tahap ini sering kali
menjadi tahap terakhir. ialah tahap saat kelompok menunjukkan
kinerjanya. Tahap pembentukan kinerja ini adalah tahap saat kelompok
berfungsi sepenuhnya. Struktur kelompok telah ditetapkan, dan setiap
anggota memahami dan menerima perannya masing-masing.
5) Tahap Pembubaran (Adjourning) Tahap pembubaran merupakan tahap berakhirnya aktivitas kelompok.
Contoh kejadian dalam pemutusan tindakan dan pembentukkan kelompok, sebagai berikut:
A. Kasus pemutusan tindakan
Dalam suatu waktu, saya dalam perjalanan menuju suatu negara. Dalam perjalanan pesawat yang saya tumpangi mengalami kecelakaan dan terjatuh dilaut lepas. Dalam keadaan tersebut, saya hanya dapat membawa lima buah barang. Maka saya putuskan untuk membawa kotak makanan kecil, pelampung, tali, korek api dan bahan bakar. Pelampung saya gunakan untuk pengaman dan benda yang membantu saya tetap mengapung, kotak makanan kecil sebagai persediaan makanan sederhana dan tali akan saya gunakan agar tidak terpisah dengan yang lain dengan kata lain saya dan teman-teman akan saling berpegangan atau mengikat satu sama lain agar tidak terpisah karena ombak. Sedangkan bahan bakar dan korek api saya gunakan sebagai bahan untuk menunjukkan masih ada kehidapan dibawah sana ketika tim pencari dapat mengetahui adanya korban.
B. Pembentukkan Kelompok
Dalam kasus ini, saya dan teman teman memilih lima barang yang akan kami bawa ke daratan terdekat. Barang-barang tersebut antaralain: Pisau, kompas, tali, bahan bakar, dan senter.
Barang-barang tersebut kami gunakan untuk bertahan dan akan pergi dari pulau tersebut. Dalam tim ini saya bertugas sebagai ketua yang akan mengambil keputusan dalam tindakan. Sesampai di Pulau kami akan survive terlebih dahulu dengan perlatan dan sumber daya alam yang berada di daratan tersebut. Ketika kami sudah siap, saya menugaskan tim penyelam jitu dalam tim saya untuk mengambil bagian pesawat yang bisa digunakan, contohnya turbin. Saya dan teman yang lainnya mengumpulkan makanan dan mengumpulkan bahan untuk membuat rakit dengan kayu dan tali menggunakan bantuan pisau. Turbin yang kita ambil akan kita gunakan sebagai alat pendorong rakit dengan bahan bakar sebagai energi sementara. kompas, arah tujuan binatang dan matahari akan digunakan sebagai penunjuk arah. Senter kami gunakan pada kegiatan malam hari.
Rabu, 25 Mei 2016
Rabu, 04 Mei 2016
KEPEMIMPINAN
Dalam
kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi,
perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan
pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang
memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya.
Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :
· Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin
adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya
untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
· Menurut Robert Tanembaum,
Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk
mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung
jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan
perusahaan.
· Menurut Prof. Maccoby,
Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan
mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin
yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian
menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara
kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide
ketuhanan yang berlainan.
· Menurut Lao Tzu,
Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang
lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
· Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
· Sedangakn menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya.
Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya
sendiri, tetapi itu tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan
dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan
memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Kepemipinan dari seseorang, haruslah memliki sikap tegas, berani, tanggung jawab, adil, mempengaruhi, peduli, open minded dan lain-lain. Dengan kata lain, pemimpin haruslah dapat melakukan self controled.
Dalam mencapai tujuan, pemimpin haruslah memiliki niat dan mimpi untuk mencapai tujuan tersebut. Selain hal itu dibutuhkan sikap yang lean dalam memimpin suatu organisasi.
Beriku adalah tahapan-tahapan perubahan untuk menjadi pemimpin, antralain:
a. Start order
b. Break true
c. Accelerate
d. Transform.
Rabu, 20 April 2016
JOB SATISFACTION
Job Satisfaction
Dalam bekerja, kepuasan dari setiap pihak yang bekerja didalamnya sangatlah penting. Kepuasan pekerja dalam menjalani rutinitas kerja dapat dipengaruhi dan diubah oleh hal-hal baik di dalam maupun diluar lingkup kerja. Kualitas produktifitas atau kinerja dari pekerja itu sendiri terdapat beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Kepuasan kerja (Job satisfication), menurut Susilo Martoyo (1992 : 115), pada dasarnya merupakan salah satu aspek psikologis yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya,ia akan merasa puas dengan adanya kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan harapannya dengan pekerjaan yang ia hadapi. Kepuasan sebenarnya merupakan keadaan yang sifatnya subyektif yang merupakan hasil kesimpulan yang didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang diterima pegawai dari pekerjaannya dibandingkan dengan yang diharapkan, diinginkan, dan dipikirkannya sebagai hal yang pantas atau berhak atasnya. Sementara setiap karyawan/ pegawai secara subyektif menentukan bagaimana pekerjaan itu memuaskan.
Job satisfaction, Apa penyebab terciptanya kepuasan kerja?
Penyebab kepuasan kerja dapat diklasifikasikan ke dalam tiga hal, yaitu:
1. Situasi. Situasi dalam bekerja merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kepuasan kerja. Dari terbentuknya situasi kerja itu sendiri, sikap dan perilaku karyawan dapat terbentuk sehingga menimbulkan situasi dan kondisi sesuai dengan lingkup kerja.
2. Personal. Sifat personal itu sendiri termasuk kedalam hal yang sangat penting. Bagaimana orang tersebut harus bersikap agar sesuai dengan kondisi kerja sehingga menimbulkan kenyamanan baik untuk dirinya maaupun untuk orang lain.
3. Interaksi personal dengan lingkungan. Dalam dunia kerja, kerja sama tidaklah luput dari pandangan. Setiap orang yang ada didalam satu sistem haruslah berinteraksi dengan baik agar timbulnya kesesuain. Hal ini dianggap penting karena dari interaksi itu sendiri akan menciptakan sikap dalam bertindak sehingga tercapainya kepuasan kerja.
Dampak terciptanya kepuasan kerja
a. Performa. Dengan meningkatnya performa pekerja itu sediri dapat meningkatkan produktifitas dan prestasi kerja, Meningkatkan motivasi kerja, meningkatkan gairah dan semangat kerja,serta pengurangan biaya melalui perbaikan sikap dan tingkah laku karyawan..
b. Kehadiran. Kehadiran merupakan dampak yang sangat terlihat apabila kepuasan kerja tercapai sehingga mengurangi tingkat absensi, dan mengurangi perputaran tenaga kerja.
c. Retention. Retention atau ingatan merupakan dampak yang paling berkesan karena penilaian seseorang terhadap suatu sistem akan bersifat memorable. Kesan baik atau buruk suatu instansi merupakan salah satu
tujuan dari kepuasan kerja.
Suatu organisasi haruslah mengutamakan kepuasan akan perkerjanya. Suatu organisasi haruslah mempunyai komitmen tertentu.
Komitmen suatu organisasi, antara lain:
1. Organizational behavior adalah ketika individu membantu individu lain secara berhati hati tanpa mengharapkan penghargaan.
2. Employee well-being yaitu kepuasan kerja mempengaruhi kesejahteran karyawan perasaan bahagia, sehat dan sukses karyawan.
3. Stress kerja selain konsekuensi dari job satisfaction yaitu orang yang tidak puas akan mengalami stres kerja tinggi yang diistilahkan dengan distress dan sebaliknya eustress untuk yang memiliki kepuasan kerja.
Lean Behavior
Lean behavior merupakan aspek penting yang wajib ada dalam suatu perusahaan untuk memastikan keberhasilan lean six sigma. Lean behavior itu sendiri datang dari sikap pekerja, apakah sudah bersesuaian atau belum. Lean behavior merupakan sifat-sifat unggul yang baik dimiliki oleh pekerja agar dapat memajukan suatu organisasi.
Dalam membangun lean behavior itu sendiri, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, antara lain:
a. Komunikasi tanpa rasa takut
b. Komunikasi jelas
c. Mengerti dan proaktif
d. Mendampingi dan membimbing
e. Lingkungan untuk perubahan
f. Kepemimpinan
g. Budaya
h. dan lain-lain.
Berikut adalah langkah untuk menciptakan lean behavior:
1. Memberi tau definisi lean behavior
2. Memberikan penghargaan bagi pekerja yang bersifat lean behavior
3. Mmembuat sistem yang mendukung lean behavior
4. Membangun lean behavior tim
5. Menhapuskan masalah-masalah anggota dalam tim.
Dalam bekerja, kepuasan dari setiap pihak yang bekerja didalamnya sangatlah penting. Kepuasan pekerja dalam menjalani rutinitas kerja dapat dipengaruhi dan diubah oleh hal-hal baik di dalam maupun diluar lingkup kerja. Kualitas produktifitas atau kinerja dari pekerja itu sendiri terdapat beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Kepuasan kerja (Job satisfication), menurut Susilo Martoyo (1992 : 115), pada dasarnya merupakan salah satu aspek psikologis yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya,ia akan merasa puas dengan adanya kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan harapannya dengan pekerjaan yang ia hadapi. Kepuasan sebenarnya merupakan keadaan yang sifatnya subyektif yang merupakan hasil kesimpulan yang didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang diterima pegawai dari pekerjaannya dibandingkan dengan yang diharapkan, diinginkan, dan dipikirkannya sebagai hal yang pantas atau berhak atasnya. Sementara setiap karyawan/ pegawai secara subyektif menentukan bagaimana pekerjaan itu memuaskan.
Job satisfaction, Apa penyebab terciptanya kepuasan kerja?
Penyebab kepuasan kerja dapat diklasifikasikan ke dalam tiga hal, yaitu:
1. Situasi. Situasi dalam bekerja merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kepuasan kerja. Dari terbentuknya situasi kerja itu sendiri, sikap dan perilaku karyawan dapat terbentuk sehingga menimbulkan situasi dan kondisi sesuai dengan lingkup kerja.
2. Personal. Sifat personal itu sendiri termasuk kedalam hal yang sangat penting. Bagaimana orang tersebut harus bersikap agar sesuai dengan kondisi kerja sehingga menimbulkan kenyamanan baik untuk dirinya maaupun untuk orang lain.
3. Interaksi personal dengan lingkungan. Dalam dunia kerja, kerja sama tidaklah luput dari pandangan. Setiap orang yang ada didalam satu sistem haruslah berinteraksi dengan baik agar timbulnya kesesuain. Hal ini dianggap penting karena dari interaksi itu sendiri akan menciptakan sikap dalam bertindak sehingga tercapainya kepuasan kerja.
Dampak terciptanya kepuasan kerja
a. Performa. Dengan meningkatnya performa pekerja itu sediri dapat meningkatkan produktifitas dan prestasi kerja, Meningkatkan motivasi kerja, meningkatkan gairah dan semangat kerja,serta pengurangan biaya melalui perbaikan sikap dan tingkah laku karyawan..
b. Kehadiran. Kehadiran merupakan dampak yang sangat terlihat apabila kepuasan kerja tercapai sehingga mengurangi tingkat absensi, dan mengurangi perputaran tenaga kerja.
c. Retention. Retention atau ingatan merupakan dampak yang paling berkesan karena penilaian seseorang terhadap suatu sistem akan bersifat memorable. Kesan baik atau buruk suatu instansi merupakan salah satu
tujuan dari kepuasan kerja.
Suatu organisasi haruslah mengutamakan kepuasan akan perkerjanya. Suatu organisasi haruslah mempunyai komitmen tertentu.
Komitmen suatu organisasi, antara lain:
1. Organizational behavior adalah ketika individu membantu individu lain secara berhati hati tanpa mengharapkan penghargaan.
2. Employee well-being yaitu kepuasan kerja mempengaruhi kesejahteran karyawan perasaan bahagia, sehat dan sukses karyawan.
3. Stress kerja selain konsekuensi dari job satisfaction yaitu orang yang tidak puas akan mengalami stres kerja tinggi yang diistilahkan dengan distress dan sebaliknya eustress untuk yang memiliki kepuasan kerja.
Lean Behavior
Lean behavior merupakan aspek penting yang wajib ada dalam suatu perusahaan untuk memastikan keberhasilan lean six sigma. Lean behavior itu sendiri datang dari sikap pekerja, apakah sudah bersesuaian atau belum. Lean behavior merupakan sifat-sifat unggul yang baik dimiliki oleh pekerja agar dapat memajukan suatu organisasi.
Dalam membangun lean behavior itu sendiri, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, antara lain:
a. Komunikasi tanpa rasa takut
b. Komunikasi jelas
c. Mengerti dan proaktif
d. Mendampingi dan membimbing
e. Lingkungan untuk perubahan
f. Kepemimpinan
g. Budaya
h. dan lain-lain.
Berikut adalah langkah untuk menciptakan lean behavior:
1. Memberi tau definisi lean behavior
2. Memberikan penghargaan bagi pekerja yang bersifat lean behavior
3. Mmembuat sistem yang mendukung lean behavior
4. Membangun lean behavior tim
5. Menhapuskan masalah-masalah anggota dalam tim.
Selasa, 05 April 2016
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi? Apa sih psikologi itu?
Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya.Pengertian Psikologi Menurut Beberapa Ahli
Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian psikologi, diantaranya:
- Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
- Pengertian Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
- Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
- Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.
Pengertian Industri
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.Organisasi??
Secara umum, Pengertian Organisasi adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama untuk tujuan bersama. Sedangkan secara terperinci pengertian organisasi adalah sebagai tempat atau wadah untuk orang berkumpuldan berkerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya baik uang, metode, material, dan lingkungan, dan sarana-prasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara efisen dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.jadi, apa sih PSIKOLOGI ORGANISASI INDUSTRI itu ???
Industrial organizational psychology atau IOP merupakan cara pengujian bagaimana pengaruh sifat individu dan keadaan lingkungan terhadap susunan organisasi dalam suatu badan industri sehingga dapat berdampak baik terhadap perkembangan sebuah institusi.
Dalam sebuah organisasi pun terdapat diagram yang dapat menyatakan pentingnya peran kualitas dari manusia itu sendiri dalam sebuah organisasi. Tingkat atau rate nya pun mencapai angka 50% sedangkan sistem 25% dan teknologi 25%.
Pengunaan ilmu dari psikologi organisasi industri ini dapat diaplikasikan dalam proses perekrutan atau menerima orang baru dalam suatu sistem organisasi.
HRD atau Human Resource and Development akan melakukan seleksi wawancara dimana HRD akan menilai kesesuaian apakah individu yang melamar sesuai dengan posisi yang dibutuhkan atau tidak. Tentu nya dalam penilaian itu sendiri dinilai bukan hanya dari latar belakang pendidikan atau dari pengalaman kerjanya saja, namun dinilai dari sikap invidu tersebut apakah sesuai atu tidak dari kualifikasi yang diminta.
Contoh:
Penerimaan pegawai pada institusi pertambangan yang diinginkan bukan hanya lulusan teknik pertambangan tetapi juga individu yang displin, teliti, dapat bekerja dalam tekanan dan bekerja keras.
Rabu, 23 Maret 2016
BAJA
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen lainnya, termasuk karbon. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga
2.1% berat sesuai grade-nya. Elemen berikut ini selalu ada dalam baja: karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan aluminium. Selain itu,
ada elemen lain yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik antara beberapa
jenis baja diantaranya: mangan, nikel, krom, molybdenum, boron, titanium, vanadium dan niobium. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya,
berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Fungsi karbon dalam baja adalah
sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini dikenal sebagai baja hitam karena
berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan pertanian misalnya sabit dan
cangkul.
Penambahan
kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility).
Besi dapat
ditemukan pada bagian kerak bumi hanya dalam
bentuk bijih, biasanya dalam bentuk besi oksida seperti magnetit dan hematit. besi diekstraksi dari bijih
besi dengan menghilangkan atom oksigen dan kemudian menggabungkannya
kembali dengan atom lain seperti karbon. Proses ini disebut smelting. Ada sejumlah kecil besi yang sudah melalui proses ini pada masa
lampau dengan cara memanaskan bijih yang ditanam pada bara api dan kemudian
menggabungkan kedua logam dengan menempanya palu. Kandungan karbon yang
terkandung juga dapat dikontrol.
Temperatur
tinggi pada proses smelting dapat dicapai dengan metode kuno yang sudah dipakai
sejak zaman Tembaga. Karena
tingkat oksidasi besi meningkat sangat cepat diatas suhu 800 °C
(1,470 °F), maka harus diperhatikan bahwa proses smelting harus
dilaksanakan pada lingkungan dengan tingkat oksigen rendah. Proses peleburan
akan menghasilkan paduan yang dinamakan baja.
Baja karbon
dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1.
Baja karbon rendah
· kandungan karbonnya
< 0,25%C
· tidak responsif
terhadap perlakuan panas yang bertujuan membentuk martensit
· metode penguatannya
dengan “Cold Working” ìstruktur mikronya terdiri ferit dan perlit
· relatif lunak dan
lemah ìulet dan tangguh
· mampu mesin dan
mampu lasnya baik
· murah
aplikasi : bodi mobil,bentuk struktur (profil I, L,
C, H), dan pipa saluran.
2.
Baja
karbon sedang
·
kandungan karbonnya: 0,25 – 0,6%C
·
dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan
panas austenitizing, quenching, dan tempering
·
banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering
sehingga struktur mikronya martensit
·
lebih kuat dari baja karbon rendah
Aplikasi : poros, roda gigi, crankshaft
3.
Baja
karbon tinggi
·
kandungan karbonnya: 0,6 < % C ≤ 1,7
·
dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan
panas austenitizing, quenching, dan tempering
·
banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering
sehingga struktur mikronya martensit
·
paling keras, paling kuat, paling getas di antara
baja karbon lainnya
·
tahan aus
Aplikasi : pegas, pisau cukur, kawat kekuatan tinggi, rel kereta
api,perkakas potong, dies
Sifat fisik adalah segala aspek dari suatu objek atau zat yang dapat diukur atau dipersepsikan tanpa mengubah identitasnya. Berikut adalah sifat fisik pada baja
karbon :
·
Titik
didih : 1550OC
·
Titik
lebur : 2900OC
ALUMUNIUM
Nama aluminium berasal nama kuno untuk
alum (tawas atau kalium aluminium sulfat). Aluminium adalah logam lunak dan
ringan dan memiliki warna keperakan kusam karena lapisan tipis oksidasi yang
terbentuk saat unsur ini terkena udara. Aluminium adalah logam tidak beracun
dan non magnetik. Unsur ini hanya memiliki satu isotop alami, aluminium-27,
yang tidak radioaktif.
Aluminium merupakan elemen berlimpah
dalam kerak bumi dengan persentase sekitar 7,5% hingga 8,1%. Aluminium sangat
jarang ditemukan dalam bentuk unsur bebasnya. Aluminium berkontribusi besar
mempengaruhi sifat-sifat tanah, yang hadir terutama sebagai aluminium
hidroksida. Aluminium merupakan logam yang reaktif sehingga sulit untuk
mengekstrak dari bijihnya yaitu aluminium oksida (Al2O3).
Aluminium adalah salah satu logam yang
paling sulit untuk dimurnikan karena teroksidasi sangat cepat. Oksidasi
aluminium membentuk senyawa yang sangat stabil, tidak seperti karat pada besi
yang rapuh.
Beberapa batu permata terbuat dari
kristal jernih aluminium oksida yang dikenal sebagai korundum. Kehadiran jejak
logam lain menciptakan berbagai warna: kobalt menciptakan batu safir biru, dan
kromium membuat batu rubi merah. Sedangkan topaz adalah aluminium silikat
berwarna kuning dengan jejak besi.
Penggunaan Aluminium
Aluminium ditemukan terutama sebagai
bijih bauksit dan memiliki ketahanan terhadap oksidasi, kuat, serta ringan.
Aluminium digunakan di banyak industri untuk membuat jutaan produk dan sangat
penting bagi perekonomian dunia. Komponen struktur yang terbuat dari aluminium
sangat penting bagi industri kedirgantaraan dan industri lain dimana diperlukan
logam dengan bobot ringan, serta memiliki daya tahan dan kekuatan.
Sifat Fisika
aluminium
Elektronegativitas
menurut Pauling: 1,5
Kepadatan: 2,7 g/cm-3 pada 20 °C
Titik lebur: 660,4 °C
Titik didih: 2467 °C
BESI
Besi adalah logam yang berasal dari
bijih besi dan jarang ditemukan dalam keadaan unsur bebas. Besi banyak
digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dan juga mempunyai nilai ekonomis
yang tinggi. Besi adalah logam paling melimpah nomor dua setelah setelah
alumunium.
Sifat
Fisika
1.
Pada suhu kamar berwujud padat, mengkilap dan berwarna keabu-abuan.
2.
Merupakan logam feromagnetik karena memiliki empat elektron tidak berpasangan
pada orbitan d.
3.
Merupakan penghantar panas yang baik.
4.
Kation logam besi berwarna hijau (Fe2+) dan jingga (Fe3+).
Hal ini disebabkan oleh adanya elektron tidak berpasangan dan tingkat energi
orbital tidak berbeda jauh. Akibatnya, elektron mudah tereksitasi ke tingkat
energi lebih tinggi menimbulkan warna tertentu.
5.
Besi bersifat keras dan kuat.
6.
Titik Lebur
: 1536
°C
7.
Titik Didih
: 2861 °C
CACAT DISLOKASI
Dislokasi adalah
cacat garis yang menimbulkan distorsi pada lattice yang berpusat pada suatu
garis atau ketidaksempurnaan susunan periodik atom dalam kristal yang membentuk
suatu jalur tertentu, jalur ini merupakan yang menyebabkan gejala slip maupun
penyebab sebagian besar logam berubah bentuk menjadi plastik. Dislokasi
terdiri dua jenis yaitu dislokasi sisi dan dislokasi ulir, dan dapat juga terjadi
dislokasi yang merupakan kombinasi dari keduanya yang dinamakan dislokasi
campuran.
Dislokasi sisi
(edge Dislocation)
Dapat digambarkan
sebagai sisipan satu bidang atom tambahan dalam struktur kristal. Di
sekitar dislokasi terdapat daerah yang mengalami tekanan dan tegangan sehingga
terdapat energi tambahan sepanjang dislokasi tersebut.
Dislokasi Ulir
(screw dislocation)
Menyerupai
spiral dengan garis cacat sepanjang sumbu ulir. Vektor luncur sejajar
dengan garis dislokasi atom-atom disekitar, dislokasi ini mengalami gaya geser,
oleh karena itu terdapat energi tambahan. Dislokasi ini memudahkan pertumbuhan
kristal, karena atom dalam sel satuan tambahan dapat bertumpuk pada setiap anak
tangga ulir.
Dislokasi
campuran
Mudah terjadi
pada saat behan mengalami deformasi dimana suatu pergeseran dapat mengakibatkan
terjadinya dislokasi sisi maupun dislokasi ulir. Keduanya menghasilkan
deformasi akhir yang sama dan sebenarnya dihubungkan satu sama lainya oleh
garis dislokasi yang terjadi.
HUBUNGAN
STRAIN HARDENING DENGAN DISLOKASI
Strain
hardening (pengerasan regangan) adalah penguatan logam untuk deformasi plastik
(perubahan bentuk secara permanen atau tidak dapat kembali seperti semula).
Penguatan ini terjadi karena dislokasi gerakan dalam struktur kristal dari material. Deformasi bahan disebabkan
oleh slip (pergeseran) pada bidang kristal tertentu. Jika gaya yang menyebabkan
slip ditentukan dengan pengandaian bahwa seluruh atom pada bidang slip kristal
serempak bergeser, maka gaya tersebut akan besar sekali. Dalam kristal terdapat
cacat kisi yang dinamakan dislokasi. Dengan pergerakan dislokasi pada bidang
slip yang menyebabkan deformasi dengan memerlukan tegangan yang sangat kecil.
Kalau
kristal dipotong menjadi pelat tipis dan dipoles secara elektrolisa, maka akan
terlihat di bawah mikroskop elektron, sejumlah cacat yang disebut dislokasi.
Dislokasi merupakan cacat kisi yang menentukan kekuatan bahan berkristal.
Karena adanya
tegangan dari luars, dislokasi akan bergerak kepermukaan luar, sehingga terjadi
deformasi. Selama bergerak dislokasi bereaksi satu sama lain. Hasil reaksi ada
yang mudah bergerak dan ada yang sulit bergerak. Yang sulit bergerak berfungsi
sebagai sumber dislokasi baru (multiplikasi dislokasi). Sehingga kerapatan dislokasi
semakin tinggi. Semakin tinggi kerapatan dislokasi, maka semakin sulit
dislokasi bergerak sehingga kekuatan logam akan naik.
Strain
hardening (pengerasan regangan) terjadi selama pengujian tarik. Pada proses uji
tarik regangan akan bertambah sehingga kekuatan tarik, kekuatan mulur dan
kekerasannya akan meningkat pula sedangkan massa jenis dan hantaran listriknya
menurun. Hal ini juga mengakibatkan menurunnya keuletan.
Kristal
logam mempunyai kekhasan dalam keliatan yang lebih besar dan pengerasan yang
luar biasa. Sebagai contoh, kekuatan mulur baja lunak sekitar 180 MPa dan dapat
ditingkatkan sampai kira – kira 900 MPa oleh pengerasan regangan (Surdia Tata :
1984). Inilah yang melatarbelakangi mengapa mekanisme pengerasan logam
merupakan sesuatu yang berguna.
SISTEM
PENOMORAN AISI (AMERICAN IRON AND STEEL INSTITUTE)
AISI dan SAE membuat sistem
penomoran didasarkan pada empat angka. Beikut adalah tata cara penomoran
sistem AISI:
1. Angka Pertama Mengindikasikan Kelompok Baja. 1= Baja Karbon,
2= Baja Paduan Nikel, 3=Baja Paduan Nikel-krom, dan sebagainya.
2. Angka kedua mengindikasikan Presentase unsur paduan utama.
3. Angka ketiga dan keempat mengindikasikan presentase
kandungan karbon dibagi seratus
Contoh:
AISI-SAE 2340 = Baja paduan nikel, dengan
kandungan nikel 3% dan kandungn karbon 0,4%
AISI-SAE 1045 = Baja karbon, dengan kandungan karbon 0,45%
AISI-SAE 1045 = Baja karbon, dengan kandungan karbon 0,45%
SISTEM PENOMORAN JIS ( JAPANESE
INDUSTRIAL STANDARAD)
Standarisasi JIS
mempunyai beberapa ketentuan, diantaranya:
1.
Diawali dengan SS atau G dan diikuti dengan
bilangan yang menunjukan kekuatan tarik minimum dalam kg/mm2.
2.
diawali dengan s dan diikuti dengan bilangan
yang menunjukan komposisi kimianya.
3.
Untuk golongan stainless steel biasanya menggunakan
grade dari ASTM dengan menggunkan kode huruf SUS diikuti dengan kode angka
sesuai dengan AISI atau SAE.
Contoh standar
JIS baja:
1.
JIS G 4150 (Baja karbon chromium molybdenum
hot rolled).
2.
JIS G 5101 (Baja karbon cor).
3.
JIS G 3201 (Baja karbon tempa).
4.
JIS G 3102 (Baja karbon untuk konstruksi
mesin).
5.
JIS G 3101 (Baja karbon untuk konstruksi
baja).
CARA PENOMORAN DIN (DEUTSCHES INSTITUT FUR NORMUNG )
1.
Diawali dengan ST dan diikuti bilangan yang
menunjukan kekuatan tarik minimumnya
contoh: ST37
ST memiliki makna baja (dalam bahasa jerman:
stahl, dalam bahasa inggris: steel)
37 memiliki makna kekuatan tarik sebesar 37
kg/mm2
sehingga ST menunjukan baja structural,
sedangkan dua digit di belakang menunjukan kekuatan tarik dalam kg/mm2.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ST37 merupakan baja structural dengan
kekuatan tarik sebesar 37 kg/ mm2
a.
ST44 baja structural dengan kekuatan tarik
sebesar 44 37 kg/ mm2
b.
ST50 merupakan baja structural dengan kekuatan
tarik sebesar 50 kg/ mm2
2.
Diawali dengan S dan diikuti dengan bilangan
yang menunjukan komposisi kimianya.
3.
Untuk golongan stainless steel biasanya
menggunakan grade dari ASTM dengan menggunakan kode huruf SUS diikuti dengan
kode angka sesuai dengan AISI atau SAE.
Langganan:
Postingan (Atom)